1. Takut Untuk Mengambil Resiko
Banyak perusahaan yang kadang setelah mencapai sukses yang didambakan, jadi takut untuk mengambil langkah maju yang cenderung berisiko. Sebab, kesuksesan kadang melenakan, sehingga akhirnya kita takut untuk melangkah lebih jauh.
2. Cenderung Tidak Fleksibel
Orang yang kaku, orang yang tak adaptif, cenderung akan mati. Sebab, kondisi di sekitar pasti selalu berubah. Maka, jika kita tidak mengantisipasi atau bahkan terlalu yakin dengan apa yang kita percayai, maka kita akan mengalami kegagalan.
3. Mengisolasi Diri Sendiri
Ada orang – orang tertentu yang mengisolasi dirinya pada ruangan besar dan menutup rapat – rapat ruangannya. Ia seolah – olah mengatakan pada orang di sekelilingnya: ” jangan membuat bos marah. Jangan bawa kabar buruk.” Orang seperti ini hanya menjadi ” Katak dalam tempurung ” yang tak tahu perkembangan yang terjadi sekelilingnya. Akibat dia pun tidak bisa mendapat banyak masukan yang berguna untuk perkembangan usaha.
4. Beranggapan Tidak Terjadi Kesalahan Apa – Apa
Sifat sering mencari kambing hitam kadang juga melanda sebuah perusahaan. Maka, ketika terjadi sesuatu yang menggucangkan perusahaan dan masih saja merasa itu adalah kondisi di luar perusahaan yang memengaruhi, siap – siap sajalah menerima kekalahan. Karena itu, jika tidak ingin hal tersebut melanda perusahaan kita, cobalah untuk lebih terbuka untuk mengevaluasi secara menyeluruh baik internal dan eksternal.
5. Bermain - Main Dengan “ Garis Batas Pelanggaran “
Ada beberapa pihak yang kadang – kadang menjadikan pelanggaran sebagai bagian yang konon akan mempermudah jalannya usaha. Untuk jangka waktu yang pendek, barangkali ini akan jalan. Tapi, seiring dengan penengakan hukum yang terus dilakukan, hal seperti ini tak akan langgeng. Untuk itu, etika dalam berbisnis sudah sepantasnya harus selalu dijaga sejak awal berdirinya usaha.
6. Tidak Menyempatkan Diri Untuk Berpikir
Kita memang berada pada jaman serba cepat yang menuntut untuk melakukan segala tindakan dengan cepat. Apalagi, perubahan teknologi menjadi kekuatan yang melipat gandakan kecepatan itu. Namun menurut Keough, untuk memutuskan sesuatu tidak lantas harus gegabah. Perlu pemikiran matang langkah – langkahnya, agar bisa terus melanggengkan perusahaan.
7. Meletakkan Semua Keyakinan Pada Pendapat Ahli dan Konsultan
Memang, kita sering kali butuh pendapat pakar dan ahli untuk memajukan perusahaan. Tapi, tak semuanya harus dijalani dengan kaku. Sebab, yang mengerti kondisi perusahaan kita sepenuhnya adalah kita sendiri. Maka, ambil saja nilai positif dari pendapat mereka, tapi jangan bergantung sepenuhnya.
8. Terlalu Birokratis
Sebuah sistem memang diperlukan untuk menjalankan usaha. Namun, saat birokrasi dalam sistem itu telah menjadi kaku, sudah saat nya perlu dilakukan perubahan. Sebab jika tidak, birokrasi-misalnya soal hubungan senior dan junior-bisa menjadi membuat talenta terbaik perusahaan malah beralih ke perusahaan lain.
9. Mengirimkan Pesan Multitafsir
Komunikasi yang jelas adalah kunci yang memudahkan koordinasi dengan semua lapisan di perusahaan. Karena itu, jangan sampai membuat pesan – pesan atau perintah yang bisa menimbulkan banyak tafsiran.
10. Takut Dengan Masa Depan
Masa depan tak bisa dihadapi oleh orang – orang yang punya mental pesimis. Karena itu, jangan pernah berkata, ” Ini sudah cukup baik”. Sebab kesuksesan tidak akan pernah menghampiri perusahaan yang mengerjakan sesuatu setengah – setengah. Maka, hadapilah masa depan dengan keberanian.
Tidak ada komentar
Posting Komentar